Considerations To Know About BAPAKLU NGENTOD
Considerations To Know About BAPAKLU NGENTOD
Blog Article
“Yah nanti dulu… Teteh masih capek nih…” pintaku karena sudah mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Ayah saat ini.
Dengan mata sedikit terpejam aku mulai memegang batang penis Ayah dengan tangan kananku. Namun karena ukuran penis Ayah sangat panjang, maka tangan kecilku ini hanya mampu menggenggam hingga setengahnya saja.
Benda itu bergetar setiap kali lidahku menyapu kepalanya. Ayahku yang semakin merasa keenakan menggerakkan pinggulnya ke depan dan belakang secara perlahan seolah-olah seperti sedang bersetubuh.
Aku sungguh tegang ketika melihat penis Ayah menempel di vaginaku dan mencoba untuk masuk. Walaupun aku memang sudah tidak perawan lagi, namun penis Ayah terlihat kesulitan menjebol vaginaku yang masih sempit.
Karena suami tidak tahan, ia pergi mandi. Tinggallah sekarang aku berdua dengan Pak Mansur. Ia mulai ngurut dari betisku yang mulus. Aku bertanya dalam hati, apakah Pak Mansur tidak terangsang melihat betis dan pahaku yang mulus itu.
“Oh gitu? Ya udah Ayah istirahat dulu sana…” kataku sambil menutup pintu lalu menguncinya kembali.
Pak Marno : Ehhhhhhh ada dek Dina… Kapan pulang (Sapa Pak Marno kepada ku) Dina : Sudah 2 hari yang lalu pak sampai.. (Balas ku sambil menebar senyum ramah kepada ketiga bapak – bapak tersebut). Pak Kasman : Ohh… dek Dina gak tinggal di Kota ?… Mana suaminya, kok gak keliatan ….. (sambung Pak Kasman kepada ku) Dina : Masih kok pak Kasman, Dina Cuma pulang beberapa hari aja kok… jenguk orang tua.. semenjak menikah belum ada jenguk orang tua… Kalau suami gak ikut pulang Pak, karena ada kerjaan.. mungkin nanti datang menjemput hari minggu.. Dengan kehadiran pak Marno, pak Kasman dan Pak Urip sebenarnya tidak membuat ku risik, karena dikampung suasana bermasyarakatnya cukup kuat jadi bertemu dan berbincang sudah jadi hal biasa tentunya. Hingga tidak terasa sudah hampir thirty menitan kami mengobrol, sembari ketiga Bapak ini menumpang beristirahat dari pekerjaan, sementara aku masih sibuk dengan cucianku yang masih cukup banyak. Tak terasa hari semakin siang dan suasana semakin panas serta obrolan juga semakin kemana – mana, aku hanya menimpali obrolan obrolan nakal dari KONTOL bapak – bapak ini kepada ku.. Pak Marno : Dek Dina semenjak menikah, kalau bapak perhatikan semakin berisi sekarang ya bapak – bapak heheheheheh (lontaran kata KONTOL dari pak Marno) Dina : Masak iyaa pak,, perasaan dari dulu Dina kayak ini aja kok pak… (Sambil menebar senyum) Pak Marno : Bener kok dek Dina, apa karena bapak udah lama gak liat dek Dina yaa…. Tapi keknya ada yang berubah kan bapak – bapak…. Hehehhehe (sambil cengengesan) Pak Kasman : iyaa bener tu pak, keliatan ada yang makin gembung nihh hehehhehehhe (aku melihat tatapan dari Pak Kasman ke arah payudara ku karena terjiplak akibat tangtop yang aku kenakan basah sehingga membentuk bulatan payudara ku yang berukuran 34B dengan putingnya yang menonjol) Pak Urip : Iya ni Pak, keknya dek Dina semakin kesini semakin berubah yaaa…. Makin montok ajaa,, hehehhe… Pak Marno : Hahahhahhaha iyaaa KONTOL kan,,,, keknya saya gak salah liat. Dina : Masa iyaa pak,, hihihihihi Namanya juga sudah menikah Pak,, perubahan kan pasti ada….
Karena belum sempat berganti pakaian, dengan hanya masih memakai handuk aku langsung membukakan pintu untuk Ayahku.
Ayah lalu memintaku untuk naik ke atas wajahnya sehingga kini kami berada dalam posisi saling menjilati kemaluan pasangan masing-masing. Tanpa perlu diperintah lagi, aku membungkukkan tubuhku dan meraih penis milik Ayah lalu kukocok perlahan sambil menjilatinya.
This Site is using a security service to safeguard by itself from on-line assaults. The action you just executed brought on the safety solution. There are various actions that would induce this block like distributing a certain term or phrase, a SQL command or malformed facts.
gih…” suruhku pada suamiku. Setahuku mereka8964 copyright protection8788PENANAmo6NSebefP 維尼
sepertinya suamiku masih belum punya niat8964 copyright protection8788PENANA0Xih4FiGcY 維尼
aku dan ibu saling tersenyum sambil saling mencium… setelah 20 menit aku cabut penisku dan aku langsukng tidur di sebelah ibuku, dan ibu terus memelukku… dan kita ketiduran sampai pagi… paginya ibu bangun duluan dan kelihatan berseri seri… dia ada KONTOL di dapur dan aku peluk dari belakang sambil kujilat tengkuk lehernya “pagi sayanggggg” ibuku berkata, aku jawab, “pagi juga bu…” terus ibu bilang lagi, “kamu itu gimana sihh… katanya aku sekarang istrimu kok masih panggil aku bu?????
If you do KONTOL not cancel ahead of the trial finishes, you'll immediately be billed the subscription payment every until eventually you cancel.